IMPLEMENTASI DAKWAH DI MEDIA SOSIAL TIKTOK
![]() |
Pexels.com |
Pengertian Dakwah
Dakwah berarti menyebarkan keyakinan, menganjurkan cara hidup, keyakinan atau agama. Dakwah yang berdimensi variatif memiliki jangkauan yang sangat luas dan umumnya diasosiasikan dengan istilah dawa bi alkalam (ceramah), bhai alkhitaba (tulisan) dan dawa bi al-hal (dawa). disederhanakan dalam bentuk kegiatan nyata di lapangan). Dafa di era sekarang ini menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang semakin kompleks. Hal ini tidak lepas dari perkembangan masyarakat yang semakin canggih dan beradab. Dalam masyarakat agraris, kehidupan manusia secara alami disederhanakan, dan persoalan kehidupan berbeda dengan masyarakat saat ini, yang cenderung materialistis dan individualistis. Demikian pula tantangan dan permasalahan da hour menghadapi berbagai persoalan yang sejalan dengan tuntutan zaman saat ini.
Dakwah berarti mashdar dalam bahasa Arab dan dakwah berarti seruan, seruan atau ajakan. Bentuk kata kerja (fiil) berasal dari kata da'a, yad'u dan da'watan. Artinya memanggil, memanggil atau mengundang. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan tabligh, amr malhu, nahi munkar, mauizo hasana, tabsil, injal, wasiya, talbiya dan tarim. Menurut Asep Muhidin, dakwah bertindak dalam kegiatan lisan dan tulisan atau sesuai dengan akal dan landasan Islam untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran spiritual yang baik dan universal.
Dakwah juga diartikan sebagai proses transformasi ajaran dan nilai-nilai Islam dari Da'i atau kelompok Da'i ke Mad'u, memungkinkan mereka yang menganut transformasi ajaran dan nilai-nilai Islam menjadi tercerahkan oleh keyakinan mereka dan meningkatkan sikap dan tindakan Islam mereka. Selain pendapat di atas, dakwah juga dapat diartikan sebagai upaya menciptakan kondisi yang mengarah pada perubahan pikiran, keyakinan, sikap dan tindakan ke arah pemikiran, keyakinan, sikap dan tindakan yang lebih Islami. Dengan kata lain, melalui kegiatan dakwah, seorang individu atau sekelompok orang akan mengubah pikiran, keyakinan, sikap dan tindakannya ke arah yang lebih positif sesuai dengan ajaran Islam.
Menurut Abdul Basith, setidaknya ada tiga masalah utama yang dihadapi dakwah di zaman kita ini. Pertama, pemahaman masyarakat terhadap dakwah hanya dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bersifat komunikasi verbal (dakwah hanya dilakukan secara lisan), sehingga dakwah ditujukan hanya untuk kegiatan perkuliahan (tablai). Yang kedua, masalah epistemologis. Dakwah zaman sekarang tidak hanya bersifat rutin, sementara dan sesaat, tetapi dakwah membutuhkan paradigma ilmiah. Tentu saja, karena keberadaan ulama Dafa terkait dengan masalah teknis, referensi dapat ditemukan di seluruh teori Dafa. Lalu yang ketiga, masalah sumber daya manusia. Kegiatan dakwah yang masih kasual (di samping), menunjukkan masih banyak da'i yang tidak profesional. Idealnya seorang Dai tidak hanya memiliki kompetensi praktis, seperti kompetensi materi Dakwah dan kompetensi kepribadian Dai, tetapi juga kompetensi akademik Dakwah.
![]() |
Pexels.com |
Media Sosial (TikTok)
Aplikasi video TikTok kini telah menyebar ke semua kalangan di Indonesia. Politisi, pejabat, artis, dan masyarakat berbondong-bondong membuat video di aplikasi video TikTok. TikTok sendiri merupakan aplikasi yang banyak digandrungi oleh para milenial masa kini, Gen Z, dan anak-anak muda. Secara garis besar, aplikasi TikTok merupakan aplikasi untuk membuat dan membagikan berbagai video vertikal pendek yang dapat diputar hanya dengan menggulir layar ke atas dan ke bawah. Aplikasi ini memberikan efek khusus yang unik dan menarik yang dapat dengan mudah digunakan pengguna untuk membuat video pendek. Aplikasi video sosial pendek ini menawarkan banyak dukungan musik, memungkinkan pengguna untuk menari pertunjukan dan gaya bebas. Insinyur perangkat lunak lulusan Universitas Nankai, Zhang Yiming, mendirikan perusahaan teknologi ByteDance pada Maret 2012.
Aplikasi TikTok. Pertama, ByteDance meluncurkan aplikasi berita Toutiao. Saat ini salah satu aplikasi terbesar di Cina. Saat itu, tren telah mendorong Yiming untuk mengeksplorasi aplikasi media sosial yang lebih interaktif. Dalam industri konten, teks dan gambar telah berevolusi menjadi video, dengan sebagian besar konten bersumber dari pengguna. Perubahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna Tik Tok itu sendiri. ByteDance kemudian mengembangkan TikTok, aplikasi pembuatan video pendek yang dikenal secara lokal sebagai Douyin, yang resmi diluncurkan pada September 2016.
Hingga 2018, aplikasi tersebut diunduh lebih dari 500 juta kali dan mendominasi App Store. Sebagian besar pengguna TikTok dikenal masih muda bahkan masih muda. Salah satu karakter yang menjadi viral berkat TikTok adalah seorang gadis bernama Zahra Hashimee Karakter Zahra Hashimee menjadi viral tahun lalu ketika dia dan seorang teman membuat video TikTok kocak. Sejak itu, Zahra Hashimi telah membuat nama untuk dirinya sendiri. Dalam setahun, Zahra telah mengumpulkan 1,8 juta pengikut di akun @muslimthicc miliknya. Selain video bersama teman-teman, Zahra juga mulai berbagi video membahas Islam. Bahkan, beberapa videonya tentang Islam menjadi populer. Melalui TikTok, Zahra banyak berbicara tentang kesalahpahaman tentang umat Islam, menjelaskan bulan Ramadhan, dll.7 Selain itu, Zahra berbicara tentang beberapa manfaat menggunakan jilbab dengan gaya yang menyenangkan, saya juga membuat video tutorial jilbab. "Konten saya kebanyakan tentang menjadi diri sendiri di depan kamera. Saya berbicara tentang hal-hal acak yang terjadi pada saya, melakukan hal-hal bodoh dengan teman-teman saya, mempersiapkan hari. Tapi Zahra mencoba untuk terus berbagi konten positif. Dia selalu berusaha untuk menjadi diri sendiri. baik kepada orang-orang, dan dia mencoba menunjukkannya melalui TikTok. Ini tentang menjadi orang yang positif, bahagia, dan baik. Dia
Implementasi Dakwah di Media Sosial
Penggunaan medium modern ini telah menjadi budaya masyarakat dan telah melakukan banyak hal untuk menginformasikan dan memenuhi proses Dower. Mengingat sosial budaya saat ini secara inheren sederhana dan menghabiskan lebih banyak waktu luangnya untuk berinteraksi dengan media sosial, hal ini tentu menjadi angin segar. Melihat kondisi ini, kita harus menyusun strategi dakwah. Strategi yang diterapkan merupakan bagian dari metode berkomunikasi dan berinteraksi dengan pendengar (mad'u).
Ada beberapa hal yang Dafa dapat dilaksanakan melalui media sosial untuk menarik perhatian orang. Artinya, menyisipkan argumen untuk setiap topik yang disajikan, menyesuaikan kondisi dengan tren sosial saat ini, dan selain beberapa lelucon dan pendidikan massa, topik yang diangkat juga terkait dengan masalah atau masalah. Dibahas seiring perkembangan dan pembaruan informasi yang dilakukan. Selanjutnya jika kita memperhatikan kualitas dan kuantitas mahar yang disampaikan, maka kualitas mahar akan menarik jika konten yang disampaikan juga menarik dan relevan. Kuantitas harus up-to-date dengan isi materi yang disampaikan. Materi yang bagus dan menarik pasti bermanfaat dan akan selalu diperhatikan oleh mad'u. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang penceramah atau komunikator dalam menyusun strategi komunikasi Dower. Ini termasuk Etos Komunikator Mahar dan Sikap Komunikator Mahar. Etos adalah kombinasi dari nilai-nilai pribadi. pengakuan, kasih sayang, dan koneksi. Kognisi adalah proses memahami apa yang dipertaruhkan dan terkait dengan pemikiran. Kasih sayang adalah emosi yang ditimbulkan oleh stimulus eksternal, dan konnasi adalah aspek psikologis yang terkait dengan usaha dan perjuangan. Dakwah di Tiktok juga merupakan dakwah ramah milenial. Melalui Dakwah di Tiktok, secara tidak langsung Anda dapat menarik perhatian orang dan membagikannya di berbagai media sosial. Dari beberapa akun Da'i yang penulis uraikan, dapat kita simpulkan bahwa masing-masing akun sudah memiliki nilai-nilai islami dalam kontennya dan telah menjaga nilai-nilai positif di platform Tiktok hingga saat ini. menjadi pintar tentang apa yang perlu kita lihat? Dikemas dalam video pendek, konten Dakwah sebenarnya bisa membantu Anda memahami agama sedikit demi sedikit, membawa wawasan keagamaan baru di setiap kontennya.
Mungkin hampir setiap hari kita dikenalkan dengan kegiatan Da Haw baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui media sosial. Hampir setiap bidang kehidupan manusia tidak terlepas dari aktivitas dakwah. Padahal, dakwah adalah kewajiban seluruh umat manusia di muka bumi ini, Muhammad Abu Alfas Al-Bayanuni (Al-Bayanuni, 1993:17) Dakwah adalah kegiatan menyebarkan, mengajarkan dan mengamalkan Islam kepada seluruh umat. Kewajiban manusia terhadap dahour adalah tetap. Hal ini karena setiap manusia telah menjadi tanggung jawab dalam kaitannya dengan kegiatan dakwah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat al-Imran ayat 104,“Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang menyeru kepada kebaikan, menyeru kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Seseorang yang sedang dalam perjalanan. Allah SWT. Dia Dengan melakukan apa yang dia perintahkan dan menghindari apa yang dia larang, itu adalah tujuan yang paling penting dan penting dari Dower. Dengan kemajuan teknologi informasi, banyak orang, baik ustadz maupun remaja milenial, menggunakan ini untuk kegiatan dakwah media sosial mereka.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini khususnya media sosial, kami juga menemukan banyak fasilitas dan platform media baru yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan kegiatan Da Hour. Perkembangan dakwah di masa depan di era diskontinuitas informasi. Nurchalis Majid berpendapat bahwa penggunaan internet dan media sosial berperan penting dalam perkembangan dakwah. Umat Islam tidak perlu menghindari internet jika tidak digunakan dengan benar.
Efektifitas Dakwah di TikTok
Hakikat berdasarkan dakwah merupakan menghipnotis mad'u buat mengikuti ajaran yg baik. Mengenai penggunaan media umum pada melakukan aktivitas dakwah, efektivitas dakwah yg dilaksanakan tergantung pada isi informasi yg kita sampaikan, & bagaimana seseorang menyampaikan pesan dakwah serta mempunyai konsep yg kebaikan. Ketika bisa menaruh metode, kreasi, & hal-hal baru pada ceramah atauu berdakwah, maka berukuran efektivitas dakwahnya bisa terlihat. Misalnya ketika ingin menyampaikan konten dakwah melalui media umum misalnya Tiktok, kemas menggunakan cara ini melalui dakwah yaitu masukkan instrumen menarik, musik & musik latar, maka pesan yg tersampaikan niscaya akan menaruh dampak yg baik buat orang yg melihat konten tersebut.Jadi bisa disimpulkan bahwa, ceramah atau dakwah yg kita sampaikan akan efektif ketika penerima atau pendengar menanggapi & menciptakan perubahan mereka sendiri, & akan lebih menentukan konten dakwah yg disediakan sang da'i.
TikTok menjadi galat satu media umum terkenal dimana seluruh rakyat terutama milenial mempunyai akses internet & preferensi penggunaan media, maka sangat berpotensi buat dijadikan sasaran dakwah , selain itu kuantitas mad'u yg lebih poly apabila dibanding media usang sebagai akibatnya diperlukan akan sangat bermanfaat. Termasuk pada lingkungan santri, penyebaran dakwah melalui media umum TikTok jua direkomendasikan sang galat satu admin ala Nahdlatul ulama selain supaya nir ketinggalan zaman, para santri milenial jua diperlukan bisa menangkap & memainkan peluang narasi yg terdapat pada ruang dakwah digital. Adanya kesempatan dakwah digital menciptakan beberapa content creator islami sebagai sangat terkenal pada kalangan pengguna TikTok, secara umum dikuasai konten video yg dibentuk bertemakan kajian islam & jua bertujuan buat menerima profit berdasarkan karya yg dihadirkan pada TikTok. Para content creator dakwah ini adalah representasi berdasarkan generasi milenial yg memanfaatkan eksistensi media baru menggunakan baik. Hasil yg diperoleh berdasarkan penelusuran konten yg sudah dibentuk sang content creator dakwah menerangkan keberhasilan pada taktik pemanfaatan TikTok menjadi media dakwah digital.
Sebagai media pada masa ini buat berdakwah, antuasiasme content creator buat berkontribusi pada penyebaran ilmu keagamaan yg sinkron menggunakan kaidah keislaman melalui media baru yg secara teknis bisa dimaksimalkan menggunakan banyak sekali fitur yg terdapat pada media umum TikTok, respon pengikut, like, views, tagar, yg bisa membantu penyebaran konten dakwah yg lebih luas. Simpulan yg bisa ditarik berdasarkan penelitian ini adalah:
1. Perkembangan fitur & kemudahan para pengguna pada media umum TikTok sudah menaruh insight yg sangat baik, sinkron menggunakan preferensi pengguna TikTok buat menerima konten video dakwah maka media umum TikTok bisa memenuhi kebutuhan tadi menggunakan akurat, kemudahan aksesbilitas bagi pengguna sebagai akibatnya menggunakan gampang memberikan video dakwah pada pengguna yg lain termasuk antar sosial media, & pula pemasaran TikTok yg unik yaitu penekanan dalam segmentasi konten sinkron minat penggunanya.
2. Sebagai media terkenal maka TikTok sebagai acum media yg ideal pada melakukan dakwah digital pada media umum sang para content creator, menggunakan kajian islami yg dibahas secara ringan dibalut menggunakan gosip-gosip modern dan nir terkesan menggurui. Dari poly respond positif berdasarkan para pengguna TikTok dalam konten dakwah bisa sebagai motivasi bagi content creator buat konsisten membuatkan ilmu keagamaan melalui dakwah yg kreatif. Kemudahan pada proses pembuatan video pada TikTok pula sebagai kelebihan tersendiri bagi content creator buat konsisten menciptakan video-video dakwah.
Berdasarkan bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam penyebaran kebaikan melalui dakwah, terutama dalam penyebarannya menggunakan sebuah platform yang memiliki jangkauan yang luas seperti media sosial, salah satunya adalah tiktok sangatlah efektif. Dalam era digital memang sangat luas dan tidak ada batas, namun dalam menarik masyarakat untuk interest dengan konten kita itu menjadi sebuah tantangan. Terutama dalam penyampaian dakwah agama, jarang sekali orang yang tertarik dengan konten tersebut. Bukan karena isi kontennya, tapi bagaimana di creator yang membuat dkwah itu menjadi menarik atau tidak. Sangat penting bagi kita terus menggali apa saja yang memang diminati masyarakat, dari segi kualitas video dan pastinya juga audio yang akan di tampilkan. Sebagai pendakwah di platform besar seperti TikTok, sangat harus berhati-hati dalam penggunaan kalimat, karena setiap orang pasti bisa saja menyimpulkan hal-hal baik menjadi hal yang nyeleneh. Begitu lah tantangan dalam berdakwah di era digital ini, walau demikian tetap berusaha dalam menyerukan kebaikan untuk saudara/saudari sesama muslim. Semoga apa yang kita terbarkan menjadi pahala dan kebaikan untuk kita semua.
Referensi
https://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/orasi/article/view/7936/3839
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/11238/pdf
https://dppai.uii.ac.id/tiktok-sebagai-alat-dakwah/
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/viewFile/4658/2854
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/adzikra/article/view/5016
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/adzikra/article/view/5016
http://jurnal.staikupang.ac.id/index.php/almanam/article/view/60
http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/14525
KPI7ANTARA_GITA RAMADHANY_1906015060
Comments
Post a Comment